Salam sejahtera sobat laresawoo. Dunia pendidikan di Indonesia saat ini sudah mulai maju seiring dengan berkembangnya teknologi. Namun dari pengamatan saya yang kebetulan tinggal di desa tepatnya di daerah Gunung Bayangkaki, ada sedikit kejanggalan yang terjadi pada lingkup sekolah dasar khususnya mengenai komputer. Dan hal ini terjadi mungkin hanya pada sekolah dasar yang berada di daerah pinggiran. Kalaupun di kota-kota besar terjadi kejanggalan seperti apa yang saya rasakan, rasanya hanya sebesar 1% saja. Karena dilihat dari segi sumber daya manusianya yang jelas lebih maju masyarakat perkotaan dibanding masyarakat di pedesaan. Semoga kejanggalan yang saya rasakan hanya sebatas perasaan saja dan tidak benar adanya.
Minimnya Pengetahuan Komputer Pada Sekolah Dasar
Kejanggalan yang saya rasakan berdasar pada apa yang saya lihat, seperti pada kasus dibawah ini!
Siswa pada kelas tertentu mendapatkan pekerjaan rumah yang mengharuskan mereka untuk mencarinya dengan menggunakan fasilitas internet, yang notabene di sekolah mereka tidak ada lab komputer. Dengan tugas yang seperti itu, mau tidak mau mereka harus berkunjung ke sebuah warnet kecuali bagi mereka yang mempunyai latar belakang dari keluarga menengah ke atas yang memiliki komputer atau laptop dan koneksi internet di rumah.
Bagi mereka yang tidak mempunyai komputer atau laptop dan akses internet dirumah berusaha mencarinya dengan cara datang ke warnet bersama teman satu kelas maupun ditemani oleh orang tuanya. Secara logika, untuk bisa memahami internet kita lebih dulu harus bisa mengoperasikan perangkat komputer atau laptop. Tapi pada kenyataannya dari 10 anak mungkin hanya 1 yang mempunyai pengetahuan tentang komputer.
Dengan pekerjaan rumah yang seperti itu ada kemungkinan guru ingin anak didiknya menjadi kreatif. Namun pada kenyataannya guru tersebut membunuh kreatifitas anak didiknya. Terbukti dengan tugas yang guru berikan kepada anak didiknya dengan kenyataan yang ada untuk menyalakan komputer saja masih bingung apalagi harus mengakses internet. Lalu apa yang terjadi ? Mereka meminta bantuan kepada teman yang bisa atau kepada operator warnet untuk mencari tugas tersebut dan hampir 75% siswa menyerahkan tugas yang isinya sama, padahal jawaban dari tugas yang diberikan sangat banyak macamnya.
Dari kasus di atas muncul pertanyaan dalam hati saya :
- Apakah pengetahuan tentang komputer tidak diajarkan di sekolah dasar ?
- Apakah hanya teori komputer yang siswa dapatkan disekolah ? (jika memang pelajaran komputer itu ada)
- Apakah memang siswanya yang tidak memperhatikan pelajaran komputer di sekolah ? (jika memang pelajaran komputer itu ada)
- Apakah memang guru dituntut untuk seperti itu ?
- Atau hal ini terjadi karena guru membuat sistem sendiri untuk mengurangi beban mengajar yang diterimanya ?
Saya sebagai orang tua sangat miris melihat apa yang terjadi. Dengan minimnya pengetahuan tentang komputer, siswa sekolah dasar di daerah saya harus menerima tugas yang berhubungan dengan komputer bahkan internet. Kalau memang ini adalah sistem pembelajaran di sekolah dasar saat ini, mungkin akan berjalan lancar bagi sekolah dasar yang ada di daerah perkotaan karena jelas masyarakatnya mempunyai tingkat SDM lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan.
Kalau hal ini terus berlanjut, saya yakin kreatifitas siswa akan benar-benar terbunuh. Saya hanya bisa berdo'a dan berharap agar masalah di atas tidak terjadi di seluruh sekolah dasar yang ada di indonesia. Karena para siswa sekolah dasar masih dalam masa emasnya.
0 komentar:
- Pengunjung yang hebat pasti meninggalkan komentar
- Komentar IKLAN / LINK AKTIV tidak akan di Publish
- Komentar mengandung unsur SARA tidak akan di Publish
- Komentarlah dengan bijak sesuai topik artikel
- Komentar anda menjadi undangan bagi saya