Salam sejahtera sobat laresawoo. Akhirnya saya menyerah dan harus mengganti Bullet-2 yang saya punya dengan Bullet M2HP. Saya memutuskan harus migrasi ke Bullet M2HP dikarenakan ada penambahan client yang otomatis akan menambah berat kinerja Bullet-2. Sebenarnya saya mencoba bertahan dengan tetap memakai Bullet-2 sebagai pasangan dari antena Omni dengan memakai berbagai macam cara agar sinyal yang didapat oleh client tetap stabil. Tetapi hasilnya tidak berjalan mulus, artinya kadangkala sinyal bisa bagus dan kadang-kadang drop. Meskipun Bullet-2 mengalami penurunan performa (karena usia) tetapi saya yakin masih bisa atau sanggup untuk digunakan sebagai jaringan PtP (point to point). Mungkin untuk lebih jelasnya mengenai Bullet-2 ini anda bisa menuju tautan di bawah !
Sebelum saya melakukan pergantian alat dari Bullet-2 ke Bullet M2HP, terlebih dahulu saya setting Bullet M2HP persis seperti setingan pada Bullet-2. Oh iya, sebelumnya saya memaksimalkan kinerja Bullet-2 dengan cara mengganti frekwensi dengan catatan saya sudah mencatat 1 frekwensi yang benar-benar bisa sinkron dengan alat-alat yang di client. Jadi jika ada client pada frekwensi tertentu tidak bisa nyambung, dapat dipastikan alat yang ada pada sisi client tidak bisa auto sinkron. Berarti saya harus ganti lagi dengan frekwensi yang lain. Namun jika semua frekwensi ternyata tidak bisa maka mau tidak mau saya harus kembali ke frekwensi yang sudah saya catat meskipun hasilnya tidak memuaskan. Dan untuk setting Bullet M2HP silahkan simak caranya dibawah !
Setting Bullet M2HP Sebagai Access Point
1. Siapkan Laptop/PC & kabel UTP yang sudah terkoneksi dengan RJ 45
2. Masuk ke interface Bullet M2HP dengan mengakses IP default 192.168.1.20
3. Lalu masuk menu Network, pada bagian IP sesuaikan dengan jaringan anda
4. Kemudian masuk ke menu Wireless
- Wireless Mode : Access Point
- WDS : centang
- Country : Indonesia / Compliment Test
- Channel Width : 20 atau 20/40
- Freq : sesuaikan dengan jaringan anda
- Output Power : sesuaikan dengan kebutuhan anda
5. Lanjutkan dengan masuk ke menu Advanced
Pada bagian Distance, menurut para master tidak boleh diatur terlalu jauh. Karena bisa menguras tenaga dari alat tersebut.
Nah, Bullet M2HP sudah siap dipasang dan dikawinkan dengan Omni/Hyperlink/Sectoral. Tetapi masalah yang saya hadapi sekarang adalah setelah saya pasang dengan antena Omni ternyata ada beberapa client yang tidak bisa auto connect. Namun bagi anda yang baru pertama kali memasang alat ini, saya yakin semua client bisa terkoneksi dengan baik. Akhirnya saya terpaksa mendatangi satu-persatu client yang ada untuk re-scan device yang baru. Setelah semuanya selesai baru bisa terkoneksi dengan lancar.
Jangan lewatkan : Tanda-Tanda Penurunan Performa Mikrotik RB750
Namun, muncul masalah baru dengan Bullet M2HP ini. Setelah saya tentukan frekwensi awal, ternyata ada beberapa client yang masih belum maksimal. Terpaksa saya harus mengganti-ganti frekwensi dengan tujuan agar semua client bisa mendapatkan koneksi yang stabil. Tapi ternyata masih ada juga beberapa client yang tidak mau auto connect. Dan menurut saya jika kita melakukan pergantian alat pada pemancar wifi, tidak hanya setttingan pada alat saja yang perlu diperhatikan melainkan settingan pada router juga harus di cek ulang.
Sampai disini dulu artikel tentang Cara Setting Bullet M2HP yang bisa saya tulis, semoga bisa memberikan manfaat buat kita semua meskipun saya masih belum puas dengan apa yang sudah dihasilkan oleh alat ini. Namun yang pasti jika anda baru pertama kali memakai Bullet M2HP, saya bisa menjamin dengan settingan diatas sudah bisa berjalan dengan normal. Sampai jumpa lagi pada artikel berikutnya, jika ada pertanyaan seputar Bullet silahkan tulis pada kolom komentar yang sudah disediakan.
untuk cara setting repeater berantai (3 repeater) gimana caranya agar konek dengan ap yg sudah di set seperti diatas gan?
ReplyDeletemas @romy_adibi
DeleteAda 2 cara mas . . . .
1. Ketiga repeater masing-masing konek ke AP PUSAT
2. Repeater A konek ke AP PUSAT, repeater B konek ke REPEATER A, repeater C konek ke REPEATER B
Untuk setingnya sendiri fleksibel mas, jadi saya tidak bisa menjelaskan secara terperinci disini. Karena saya tidak tahu ke 3 repeater tersebut mau difungsikan sebagai apa. (perluasan jaringan mas romy_adibi / 3 repeater = client).
CMIIW
3 repeater saya buat perluasan jaringan gan + tambahin ruter yg di binding nantinya. Topologi yg enak gimana ya gan? Ada yg bilang set wds tapi gk tau caranya gimana hehe. Repater pake cpe220 ruter tenda n301
Deletesebelumnya saya mau tanya mas, ini 3 alat pakai mode repeater gitu maksudnya ?
DeleteMas mau tanya dong ane pke bullet m2hp + Antenna omni tplink ant2412d Settingan saya ikutin spt diatas nah permasalahan nya adalah sinyal ny msh kuat jarak 20-30mtr tp knp ga mau konek ya
ReplyDeletemas @Arip Udin ...
DeleteMaaf, yang dimaksud gak mau konek itu gak mau akses internet atau konek login hotspot ?
menu Wireless >> fungsi calculate EIRP limit kalo di centang pengaruhnya apa ya gan..?? trus di Antena Gain harus di isi 2 dbi, itu utk semua jenis antena gan..?? mohon pencerahanya gan..?
Deletemas @Jepri ud
DeleteUntuk EIRP jika dicentang power alat mentok cuma 20dbi/100mw. Jika tidak dicentang maka power alat bisa maksimal.
Pengaturan EIRP ada di menu ADVANCE lalu centang EIRP nya.
Antena Gain gak usah di isi jg gpp gan...
CMIIW
Mas itu antena gainnya emng 2dbi lah kan saya pakek hyperlink 15dbi gimana solusinya.apa dikosongin pemula mas
ReplyDeletendak perlu diisi mas, contoh diatas kepencet kemaren .....
DeleteDimenu advenced kok installer airp dicentang biar apa ya
ReplyDeleteagar power bisa diset default mas
DeleteSelamat malam mas dgn vian di ambon salam kenal,
ReplyDeleteBullet m2 saya pasangkan dgn omni 15 dbi, uji coba ketinggian 4m, kami udah sesuaikan chanel, output power, max tx rate. Hasilnya cuma dapet 2 bar padahal jaraknya cuma 10m dr antena
Mohon nasehatnya mas terimakasih
Mohon maaf, telat banget replynya...
Deleteapakah sudah yakin kedua alat tersebut dalam kondisi normal ?
Atau mungkin ada interfrensi frekwensinya...
Cara atasi interferensi frekuensi gimana ya mas? Saya sering bnget gonta ganti frekuensi agar normal. Sinyal full tapi sering lelet stelah ganti frekuensi baru normal lagi.
ReplyDeletekalau hanya dipakai untuk bandwith kecil (dibawah 10mb/client) lebih baik diturunin ke 10Ghz mas
DeleteUntuk yg 20Ghz memang sering benturan kyk gtu.
Atau ganti alat yang jalan di 5,8.